Saat itu, airmataku bercucuran membasahi pipi. Nada nada ketakutan
selalu mengalun dari setiap penjuru. Kegelisahan menikam dari berbagai
arah mata angin. Aku tenggelam di gelisah yang dalam, dalam lamunan
kelam bertabir ketakutan. Ingin aku bersandar dan mempertahankan impian,
namun aku harus tetap berdiri dengan kekuatanku dan berusaha keras
menautkan helai helai sayap untuk terbang, meski diserang takut dan
gelisah.
Kukira, tak kan ada yang datang, kukira, semua orang telah
sibuk berlomba menggapai impian mereka, kukira, mereka telah sanggup
berjalan sendiri tanpa ada ketakutan yang mendera. Semua perkiraanku
terpatahkan. Kau hadir dari semua arah mata angin dengan nyanyian merdu
yang menyirnakan ketakutan dan kegelisahan itu. -- kita punya impian,
dan kita akan bersama mengarungi samudra hidup yang pasti berombak, kita
akan terbang ke langit dan mengambil awan untuk oleh oleh pulang, kita
akan bergandeng tangan dan saling melindungi selama perjalanan ini --
kelingking kita tautkan, senyum kita sunggingkan, janji kita pegang,
janji kelingking : perlambang janji hati yang tersepuh kesetiaan dan
ketepatan yang nisbi.. meski agak kabur, tapi janji tetaplah janji, aku
masih sangat ingat, dan kuharap kaupun juga. =)
Janji Kelingking -03.90-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar